Hai Prasmulyan, pada tanggal 28-30 Agustus 2013
yang bertempat di Jatiluhur. Kami kelompok yang bernomor ganjil mendapati
gelombong ke 2. Pada tanggal 28, hari pertama diawali dengan berkumpul di
Prasetiya Mulya pada pukul 5 pagi. Kami sangat ngantuk saat itu, dan kelompok
kami pun akhirnya berkumpul di Prasetiya Mulya. Setelah kelompok harimau
berkumpul, kami berfoto bersama terlebih dahulu untuk memasukkan foto tersebut
ke blog. Setelah berfoto kami para Prasmulyan gelombong ke 2 pun berbaris untuk
mengikuti briefing terlebih dahulu sebelum mengikuti outbound tersebut. Setelah
briefing dilakukan, kami disuruh untuk masuk ke tronton masing-masing yang
telah diberitahu saat briefing, lalu kami semua pun memasuki tronton tersebut.
Perjalanan di tronton memakan waktu sekitar 5 jam, dan di jalan tol, ada 1
tronton yang ban nya pecah dan tronton lain pun menunggu sampai tronton
tersebut selesai diganti ban nya. Kami pun melanjutkan perjalanan dan kami
berhenti dulu di rest area km 57. Di rest area tersebut kami dapat membuang air
kecil dan air besar, dan kita dapat membeli snack atau minuman yang tersedia di
rest area tersebut dalam waktu 10 menit. Setelah itu, perjalanan pun
dilanjutkan, perjalanan ke Jatiluhur lumayan lama, dan jalan untuk mencapai
tujuan pun tidak bagus sehingga tronton bergoyang-goyang dan beberapa peserta
di tronton ingin muntah.
Makan
pun selesai dan ada laporan kembali. Setelah kita disiapkan, laporan, dan doa,
kita di istirahatkan kembali, tetapi istirahat setelah makan kita harus
menjawab dengan "terima kasih." Setelah itu, kita disuruh untuk
mencuci alat makan kita masing-masing dan omprek. Setelah mencuci, kita
diajarkan oleh kakak pembina tentang tali webbing yaitu ikatan loop, pita, dan
double pita untuk pembekalan games pada esok hari, kita juga diajarkan untuk
membaca peta dan membaca kompas. Lalu kita menuju ke lapangan hijau atau yang
bisa disebut dengan helipad. Di lapangan hijau kami diajarkan untuk latihan
baris-berbaris dan diajarkan beberapa yel-yel. Ketika yang berbicara teriak
PAGI, kami harus menjawab "PAGI PAGI PAGI." Upacara pembukaan
outbound pun dimulai.Selesai upacara hari telah menunjukan waktu sore hari dan
ini saatnya untuk mebersihkan diri serta merapikan barak tempat kami tidur
sembari kami menunggu aba aba peluit untuk segera berkumpul.
Priiitttt priiittt prittt ,Tiga kali bunyi
peluit mengahruskan kami berkumpul.kali ini kami berkumpul menurut kelompok dan
berkenalan lebih dekat dengan GI.Setelah berkenalan kami diterangkan apa tujuan
kami mengikuti outbond ini serta nilai nilai apa yang coba ditanamkan dari
kegiatan ini.Kakak Kakak GI menerangkan metode menarik dalam mencoba
mentransfer dan memberikan penghayatan nilai nilai ini melalui Adventure.Kakak
GI menerangkan bahwa Adventure sangat berkaitan dengan tantangan,resiko,dan
ketidak pestian dan 3 point tersebut dikaitkan pula dengan kehidupan nyata kita
demana dalam kenyataanya hidup kita penuh dengan resiko tantangan dan ketidak
pastian atas dasar ini lah penyelenggara merasa cocok menggunakan metode
adventure dalam meberikan penghatan nilai pada perta didik /mahasiswa baru
prasetiya mulya.
Malam Makin larut .peluit aba aba mengumpulkan
kami kembali ke lapangan helipad.Disana Danlat kami,Pak Jatniko sudah siap
memberikan pelajaran pada kami.Danlat kami merasakan bahwa kami kurang menaruh
respect dan menganggap bahwa acara outbond adalah sepele.Kami dianggap terlalu
meremehkan.yang lebih parah teman kami ada yang membuat lelucon dengan
menirukan Danlat.ini membuat Pak Jatniko marah besar dan memberikan pelajaran
pada kami.Kami diperintahkan untuk memakai pelampung secara cepat dan masuk
kedalam danau.Kesan kami pertama saat memasuki Danau adalah bau.Tapi Kami sadar
bahwa kami telah membuat kesalahan besar yang kami remehkan yaitu respect.Respect
erat kaitanya dengan salah satu nilai yang melandasi Prasetiya Mulya Yaitu
Connectifity.Darisini kami belajar untuk menjadi pemuda yang menghargai
terhadap sesama dan tak terlena oleh segala sesuatu yang nikmat.Kita juga tidak
boleh sombong dengan diri kita,Masi banyak orang orang yang lebih hebat dari
kita.Kita tak boleh terlena.
Hari kedua outbound di Jatiluhur sangat
menarik, mengapa? Karena hari kedua dipenuhi oleh kegiatan dan games yang
sangat menarik. Di hari kedua kami memulai dengan bangun jam 5 pagi untuk senam
di helipad lalu kita langsung diberi penjelasan tentang apa yang akan dijalani
pada kegiatan hari ini. Hari kedua di outbound ini disebut dengan business day,
dan kita harus mengumpulkan point sebanyak-banyaknya untuk membuat maket dan
makan siang yang akan kita konsumsi.Business day hanya berlangsung dari pukul 9
pagi hingga 5 sore.Pembicaraan di helipad selesai dan kita memulai briefing dengan
masing-masing GI. Kelompok kami memulai dengan hiking, initiative problem
solving, rappeling, dan terakhir rowing. Kami baru boleh memulai jam 9 pagi
secara serentak, dan kami pun mengukur koordinat pada peta terlebih dahulu
untuk menentukan dimana letak lempeng besi yang diletakkan agar kita tidak
membuang waktu. Setelah selesai mengukur, 2 orang dari kami mengambil snack
yang telah disediakan, lalu kami memakai pelampung pengaman, dan ketika waktu
sudah menunjukkan jam 9, kami ke kapal masing-masing lalu berangkat menuju
destinasi. Hiking yang kami lakukan ada 8 spot yang akan dibolongi dan kami pun
memulai perjalanan kita. Kami tidak menemukan halangan sama sekali namun saat
ada initiative problem solving, kami menemui kesulitan.Tidak ada satupun
tantangan initiative problem solving yang dapat kami selesaikan.Hiking pun
selesai dan kami makan. Saat makan, kami memikirkan point yang ada, namun kami
masih makan empal yang memerlukan banyak point, karena menurut kami lebih baik
sehat daripada kita kekurangan makan. Makan pun selesai dan kami diajarkan kak
Novi dan kak Arga untuk belajar webbing lebih lanjut lagi, setelah tali webbing
terikat pada badan, kami memulai perjalanan untuk tempat berikutnya yaitu
rappeling. Kami mendaki tanjakan yang sangat curam dan ketika kami hampir
sampai, kami menentukan urutan dan siapa saja yang akan menaiki rappeling.Gogar
memilih untuk menjadi yang pertama di kelompok harimau untuk turun rappelling.Tasya
tidak mengikuti rappeling karena ia fobia ketinggian, dan Gorgar memulai
rappeling dengan cepat.Melihat teman kami yang turun dengan cepat membuat
anggota lain semakin termotivasi untuk segera menyelesaikan tantangan
rappelling ini. Dan akhirnya,Kami berhasil menyelesaikan rappeling hanya dengan
44 menit, dan itu termasuk cepat sekali bagi kami, dan kami sangat senang.Disini
kami belajar bahwa motivasi dari teman teman dekat sangatlah penting.Keakraban
dan kekompakan menghasilkan kehangatan dan rasa nyaman dalam kelompok dan
darisitulah timbul semangat yang memotivasi seluruh anggota kelompok dan
menjadikan kelompok tersebut solid.Selesai Rappeling jam menunjukan waktu
setengah 4 sore.Waktu yang tersisa hanya tinggal satu setengah jam dan kami pun
cepat-cepat menuju destinasi berikutnya, yaitu rowing. Kami bertekad untuk
mengambil banyak point disini karena kami sudah kehilangan banyak point di
hiking. Setelah arah sudut azimuth diukur oleh Gorgar dan memakai pelampung,
kami memulai rowing dengan semangat. SATUUU, DUAAAA , SATUUUU, DUAAA kami pun
sangat semangat dan sampai hanya dengan waktu yang sangat singkat yaitu 18 menit,
dan kami rasa itulah waktu tercepat dibanding kelompok lain.Kami merasakan
hasil kongkret dari kekompakan tim kami.Kami berhasil melewati business day
sebelum jam 5 dan kami menuju helipad untuk briefing dan mengulas kembali
kegiatan yang telah kita lewati dengan GI kami sambil menunggu kelompok lainnya
selesai. Setelah briefing bersama seluruh kelompok, kami diberikan waktu untuk
bersih-bersih sampai pluit berkumpul dibunyikan. Kemudian kami diberikan waktu
untuk makan malam dengan aturan yang telah ditentukan. Selesai makan malam, dan
berkumpul di helipad, kami diberikan briefing tentang maket apa yang akan kami
buat. Maket ini merupakan bisnis Pak Eka, yaitu tentang Desa Unggul. Kami
diberi waktu untuk membeli bahan dari point yang telah kami kumpulkan. Bahan
yang tersedia ada koran, lem, penggaris, dan info yang masing-masing berharga
15ribu,20ribu,10ribu, dan 35 ribu point. Kelompok kami memutuskan untuk membeli
sebuah info, dan masing-masing 2 untuk sisanya. Market pun dibuka dan semua
orang langsung berebut ngantri untuk mendapat bahan yang akan digunakan.Banyak
kelompok saling dorong mendorong demi medapatkan barang yang ingin didapatkan.Dari
momen kecil ini kami belajar bahwa dalam bisnis kita tak boleh melupakan etika
yang baik dan harus memiliki tanggung jawab social.Ketamakan,Rakus,dan tanpa
respect membuat manusia yang berakal dan berbudi menjadi liar dan tak
terkontrol.Disini kami serasa kembali ditampar,benarkan perilaku seprti ini
mencermikan nilai nilai 4c’s yang diajarkan oleh kampus kami tercinta.
Kelompok
kami mendapatkan hampir mendapat semuanya, namun kami tidak mendapat penggaris,
dan kami memutuskan untuk barter dengan penggaris 2 buah dengan kelompok babon.
Kami membuat maket sesuai dengan apa yang tertera di info dan kami akhirnya berhasil
menyelesaikannya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kerjasama kelompok kami
disini terasa sangat mengalir, dan rasa kebersamaan kelompok sangat didapat
karena semua sangat antusias dan bekerja dibumbui dengan tawa canda ceria yang
membuat kami lupa lelahnya kegiatan fisik yang berat siang tadi. Waktu habis
dan ternyata, semua hasil yang telah dibuat tidak sesuai dengan harapan Pak
Eka, dan Pak Eka menjelaskan mengapa itu tidak memenuhi ekspektasinya. Beliau
lalu menjelaskan tentang 4C, yang berkepanjangan
Competence,Character,Contribution, dan Connectivity. Setelah ada
penjelasan, Pak Eka memberi kami waktu lagi esok hari untuk melanjutkan maket,
lalu setelah selesai kami memulai apel malam dan isitirahat.
Hari ketiga kami dibangunkan dengan sangat mendadak
dan kasar, kami dibangunkan dengan petasan, dan para tentara memukul-mukul
barak kami untuk membangunkan kami, dan waktu baru menunjukkan jam 2 subuh.Rupanya
ini merupakan keadaan darurat. Kami sangat kaget, dan ada teman kami yaitu Gian
yang sampai salah memakai sendal dan sepatu, dia memakai sebelah-sebelah karena
terlalu terburu-buru. Kami langsung disuruh cepat-cepat dan lari dan membawa
seluruh barang kami menuju lapangan helipad, semua sangat kacau, dan sesampai
di helipad, suasana pun masih sangat kacau. Ada yang ketiggalan sepatu, sendal,
tas, botol minum, sarung, dan masih banyak lainnya.Banyak Barang bercecer
dimana mana.Dan di lapangan kami harus mebereskanya secara bertanggung jawab.
Semua akhirnya selesai setelah lumayan lama,
Rupanya dibangunkan dengan petasan dan teriakan
darurat bukan tanpa sebab.Desa yang semula kami mau bangun tertimpa musibah dan
butuh bantuan.Pipa air yang merupakan sumber kehidupan mereka tersapu banjir
bandang dan hilang terpencar.Untuk itu kami diperintahkan untuk melakukan
operasi SAR ( Search and Rescue) untuk mencari pipa pipa yang terpencar sesuai
koordinat yang telah diberikan.Dalam operasi SAR,Kelompok dikumpulkan menjadi 6
Detasemen yang telah dibagi di hari kedua.Kelompok kami bergabung dalam detasemen
Delta.Tiap detasemen dipimpin oleh seorang OSC(On Scan Commander) yang bertugas
sebagai coordinator dan penghubung antara komando pusat dengan tim sar
dilapangan.Beruntung dari kelompok kami gorgar menjadi seorang OSC.Tanpa
pandang bulu,kami memulai perjalanan memakai kapal menuju desa Kenalagi. Di
desa Kenalagi, kami mempunyai tugas untuk mecari pipa-pipa yang hilang. Kami
mencari arah dan tempat untuk mencari pipa, dan sesampainya kami di destinasi
tujuan, kami memulai mencari pipa sesuai dengan petunjuk yang tertera. Ada 2
kelompok yang ada di tempat tersebut untuk mencari pipa-pipa tersebut dan
akhirnya kami hanya menemukan 1 pipa panjang lurus, dan sesudah itu, kami
bersama kelompok lain menuju ke lapangan tempat semua keompok berkumpul. Di
lapangan tersebut para OSC, yaitu kepala bagian masing-masing departemen mulai
menyusun pipa, agar semua pipa yang tersusun itu terhubung dan memuncratkan air
dari puncak air tersebut.Ditengah tengah penyusunan air pun menyala dan membuat
menyusun pipa menjadi lebih sukar.Banyak teman kami OSC dan dibantu peserta
lain basah kuyup demi menjalankan tugas ini.Disini kami belajar mengenai nilai
totalitas dalam sebuah pengabdian.walau tak ada uang apapun dalam kerja
kemanusiaan/social,Tapi kami rasa bangga.Inilah seharusnya bagaimana leader
bersikap.tak mengharap imbalan namun segala sesuatunya dikerjakan dengan
konsisten dan totalitas.tak ada kata menyerah. Kami semua mendukungnya dengan
menyanyi lagu mars Prasmulyan. Waktu pun habis dan air memuncrat walaupun tidak
sempurna. Pak Eka pun terlihat lumayan senang dengan apa yang telah kita
lakukan bersama-sama dan beliau tersenyum lebar. Setelah itu, kami briefing
bersama kelompok untuk yang terakhir kalinya, dan memetik "apel" yang
telah kami tanam pada hari awal outbpund. Semua berjalan lancar, dan kelompok
kami sudah merasa semakin dekat 1 dengan yang lainnya. Kami menuju tempat makan
seusai briefing dan kami makan dan minum es buah dan diakhiri dengan penutupan
upacara dan pulang ke kampus Prasetiya Mulya dengan bus. Kami semua pulang
dengan selamat, cape, lelah, tetapi dari 3 hari 2 malam, apa yang kami dapatkan
tidaklah sedikit, sangat banyak banyak yang kami dapat, dan itu tidak membuat
kami, kelompok Harimau merasa tidak menyesal telah mengikuti outbound tahun 2013
ini. Terima kasih Prasetiya Mulya atas outbound kali ini! Terima Kasih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar